Sebelumnya
mari kita bahas Apa itu Operator Produksi?
Dilansir dari sebuah sumber, Operator Produksi adalah Seorang pekerja ( Pria dan Wanita ) yang bekerja mengoperasikan mesin atau peralatan di suatu pabrik dengan syarat dan ketentuan yang sesuai dengan prosedur dari perusahaan tertentu. Jenis pengerjaannya ada bermacam-macam seperti molding, qassembly, packing, inspection, dan lain-lain sesuai dengan jenis pabrik.
Kenapa mau jadi operator produksi ?
Sebelumnya, kakak saya sudah pernah bekerja sebagai Operator Produksi selama beberapa tahun. Dari cerita kakak saya dan banyak sumber, sudah menjadi rahasia umum jika anak SMK Teknik kebanyakan bekerja sebagai Operator Produksi. Tentu saja banyak alasan kenapa mereka memilih pekerjaan itu. Selain untuk mendapatkan penghasilan yang besar, beberapa alasan lainnya adalah untuk mendapatkan pekerjaan setelah lulus, menjadi batu loncatan, mencari pengalaman, membiayai kuliah, membantu pendapatan orangtua, berlatih hidup mandiri, dan lain-lain. Namun alasan yang paling banyak tentu saja untuk mendapatkan penghasilan yang besar hahaha.
Berangkat ke perantauan :)
Setelah lulus SMK banyak sekali lowongan untuk menjadi Operator Produksi di luar kota bahkan luar jawa. Saya cukup beruntung karena sekolah saya sudah bekerja sama dengan beberapa perusahaan sehingga cukup banyak lowongan yang bisa saya ikuti. Setelah mengikuti beberapa tahap tes dan wawancara, saya diterima di salah satu perusahaan di Karawang. Sebelumnya saya tidak pernah pergi keluar kota, sehingga ada perasaan takut untuk merantau ke Karawang. Apalagi Karawang juga merupakan kota Industri yang masih berkembang dan belum sepadat Bekasi-Cikarang. Namun sebenarnya ada juga perasaan senang karena akhirnya bisa melihat ”dunia baru” berhubung saya lahir dan besar di Jogja.
Selain saya ada 5 murid lain yang diterima diperusahaan tersebut. Setelah libur lebaran, kamipun berangkat ke Karawang dengan travel yang ditawarkan sekolah. Ada beberapa hal menyebalkan sewaktu perjalanan. Dari harga travel yang mahal sekali (mobil kecil tidak sesuai harga), banyaknya barang yang kita bawa (perempuan), hingga sopir galak dan istrinya(mungkin) yang menangis tidak jelas selama perjalanan (akhirnya pindah mobil). Apapun itu yang penting kami semua sampai di Karawang dengan selamat.
Beratnya saat awal bekerja (Training)
Setelah kami sampai di Karawang, kami dipandu pihak HRD untuk singgah dikos kakak kelas saya. Ternyata banyak alumni sekolah saya yang bekerja di perusahaan tersebut karena sudah menjalin kerjasama selama 5 tahun dengan sekolah saya. Kami beristirahat sebentar disana sampai kami dijemput pihak HRD untuk melakukan tanda tangan kontrak. Selain kami ada satu orang lagi dari Klaten. Setelah berkenalan kami diberi training teori tentang tanggung jawab pekerjaan, peraturan perusahaan, produk yang akan kami buat, dan lain-lain. Kebetulan kami bertujuh ditempatkan dibagian Assembly.
Setelah turun kelapangan barulah terasa beratnya pekerjaan ini. Apalagi untuk kami yang baru saja lulus, masa-masa training adalah saat paling melelahkan. Assembly sendiri adalah bagian produksi yang merakit dan memasang sub-part pada produk. Misalnya memasang clip, cushion, merakit part, ultrasonik, screw tapping, dan lainnya. Sebagai operator produksi kami dituntut untuk memiliki ketahanan fisik dan mental yang kuat. Kami harus berdiri selama 8 jam kerja sambil melakukan pekerjaan kami yang memerlukan tenaga dan kecepatan tangan. Dan kami harus melakukan pekerjaan kami sesuai dengan cycle yang ditetapkan perusahaan tanpa meloloskan barang NG (Not Good). Contohnya bisa dilihat di video dibawah ini.
Setelah training beberapa minggu, kami bertujuh sudah mulai masuk shift. Ada yang di shift 1, shift 2, dan Non-shift. Jika shift malam, kami harus begadang menahan kantuk dan melawan kelelahan yang luar biasa. Terkadang kami juga harus lembur untuk mencapai target produksi. Awalnya memang melelahkan, namun jika sudah terbiasa pekerjaan akan terasa lebih ringan. Badan yang sehat adalah hal utama yang wajib kita jaga agar dapat bekerja maksimal.
Kebahagiaan saat lihat slip gaji
No
pain no gain. Semua kerja keras akan terbayar saat gajian. Upah Minimum
Kota/Kabupaten(UMK) pada sektor otomotif cukup besar sekitar 5 jutaan. Belum
dengan tunjangan dan uang lembur. Gaji bisa mencapai hingga 7 juta –bahkan lebih
banyak (sesuai dengan jam lembur). Kerja keras yang dikerahkan sesuai dengan
hasil yang didapatkan. Sayangnya kontrak pekerja di pabrik sebagai operator
produksi tidak lama, hanya 2 tahun dengan sistem perpanjangan kontrak setelah 1
tahun. Jika hasil kerja dan attitude baik ada kemungkinan untuk diangkat
menjadi Karyawan Tetap. Namun jarang terjadi karena perusahaan selalu
menginginkan tenaga kerja baru yang masih fresh.
Kesimpulannya banyak pengalaman yang saya dapatkan dari bekerja sebagai Operator Produksi. Setelah waktu berlalu barulah teringat betapa kerasnya usaha dan keringat yang telah dikeluarkan. Betapa nikmatnya hasil kerja keras yang berharga. Perpisahan dengan teman-teman setiap ada anak baru juga akan membekas dihati. Apapun alasannya untuk bekerja sebagai operator produksi, akan selalu ada pelajaran berharga yang dapat kita pelajari. Untuk kalian semua anak baru, tetap semangat. Jangan lupa untuk menikmati hasil keringatmu dan nikmati masa muda dengan uangmu itu. Jangan korbankan masa kini untuk masa depan. Jika ada waktu, lanjutkan pendidikanmu ke jenjang kuliah. Memang tidak mudah, tapi jangan sia-siakan kesempatan. Nikmati dan jalani. Let it Flow and it’ll be good.
Sekian.
Terimakasih sudah berkunjung :)
Sumber foto dan video :
https://kerja-jabodetabek.blogspot.com/2015/10/apa-itu-operator-produksi.html
https://www.dream.co.id/dinar/pebisnis-ini-tawarkan-pekerjaan-unik-bayaran-rp342-juta-200219n.html
https://www.youtube.com/watch?v=ovMz2gTjvFA